Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Basis Data

Pemrosesan basis data menjadi perangkat andalan yang kehadirannya sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Basis data tidak hanya mempercepat pemerolehan informasi, tetapi juga dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Bagi perusahaan, keuntungan seperti ini dapat meningkatkan daya saingnya terhadap perusahaan lain. Hal ini pulalah yang mendorong banyak perusahaan yang menggunakan pemrosesan manual beralih memanfaatkan basis data.

Pada saat awal penerapan sistem komputer, sekelompok rekaman yang disimpan pada sejumlah berkas terpisah. Sistem yang menggunakan sistem seperti ini disebut sistem pemrosesan berkas. Sistem ini memiliki kelebihan dibanding sistem pemrosesan manual, terutama dalam hal kecepatan dan keakuratannya. Kelemahannya, perancangan sistem masih didasarkan pada kebutuhan individual pengguna, bukan kebutuhan sejumlah pengguna. Setiap ada kebutuhan baru dari seorang pengguna, kebutuhan tersebut segera diterjemahkan ke program komputer. Hasilnya, setiap program aplikasi melukiskan data tersendiri. Sementara ada kemungkinan data yang sama juga terdapat pada berkas-berkas lain.

Sistem pemrosesan berkas memiliki kekurangan dalam hal :

  Kemubaziran data atau dupliasi data

  Keterbatasan berbagi data

  Ketidakkonsistenan data/kurangnya integritas

  Kekurangluwesan


Keuntungan Basis Data :

a. Terkontrolnya kerangkapan data, Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.

b. Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan

c. Data dapat dipakai secara bersama (shared), Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi , (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.

d. Dapat diterapkan standarisasi, Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.

e. Keamanan data terjamin, DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi pemakai (misal : modify, delete, insert, retrieve).

f. Terpeliharanya integritas data, Jika kerangkapan data dikontrol dan kekonsistenan data dapat dijaga maka data menjadi akurat.

Perkembangan teknologi basis data tidak lepas dari perkembangan teknologi komputer, baik pada perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software)nya. Perkembangan teknologi jaringan komputer dan komunikasi data merupakan salah satu penyumbang kemajuan penerapan basis data yang kemudian melahirkan sistem basis data terdistribusi. Dampak perkembangan ini tentu saja dapat dirasakan dalam kehidupan kita, seperti kemudahan untuk mengambil uang dengan fasilitas ATM yang sudah diterapkan pada sistem perbankan di Indonesia.

Perkembangan pada dunia perangkat lunak, seperti kecerdasan buatan, sistem pakar dan pemrograman berorientasi objek, juga mempengaruhi perkembangan basis data, sehingga lahirlah basis data berorientasi objek dan basis data cerdas. Tabel berikut ini memperlihatkan perkembangan teknologi basis data.


Era Perkembangan Basis Data
1960-an Sistem pemrosesan berkas
DBMS
Layanan informasi secara online berbasis manajemen teks
1970-an Penerapan sistem pakar pada suatu sistem pendukung pengambilan keputusan
Basis data berorientasi objek
1980-an Sistem hyperteks, yang memungkinkan untuk melihat basis data secara acak menurut suatu kunci (seperti yang diterapkan di internet)
1990-an Sistem basis data cerdas
Sistem basis multimedia cerdas

1 comment for "Sejarah Basis Data"

  1. Many betting techniques are bought online and purport to allow the participant to 'beat' the chances. One such system was advertised by Jason Gillon of Rotherham, UK, who claimed one may 'earn £200 daily' by following his betting system, described 바카라사이트 as a 'loophole'. Thomas Bass, in his e-book The Eudaemonic Pie , has claimed have the ability to|to have the power to} predict wheel performance in actual time. This is an updated and improved model of Edward O. Thorp's approach, the place Newtonian Laws of Motion are applied to trace the roulette ball's deceleration; hence the British title. This sort of wager is popular in Germany heaps of|and plenty of} European casinos.

    ReplyDelete