Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengenalan Dependensi, Anomali, dan Normalisasi Database

NIM Nama Prodi Jurusan Kode Matkul Nama Matkul SKS Nilai
2115754047 Adi D4-BD Administrasi Niaga MKP-17502 Ekonomi Digital dan Inovasi 4 85
2115754043 Sintya D4-BD Administrasi Niaga MKP-17502 Ekonomi Digital dan Inovasi 4 90
2015744120 Alvin D4-MBI Administrasi Niaga MKP-17503 Ekonomi Digital dan Inovasi 4 82
2015744102 Deny D4-MBI Administrasi Niaga MKP-17503 Ekonomi Digital dan Inovasi 4 80
2115754043 Sintya D4-BD Administrasi Niaga MKP-17501 Matematika Bisnis 2 90
2015744120 Alvin D4-MBI Administrasi Niaga MKS-17502 Pancasila 2 95
2015744102 Deny D4-MBI Administrasi Niaga MKS-17502 Pancasila 2 75
2115754047 Adi D4-BD Administrasi Niaga MKP-27506 Manajemen Pemasaran 3 88
2115754043 Sintya D4-BD Administrasi Niaga MKP-27506 Manajemen Pemasaran 3 70

Dependensi Fungsional

Sebuah atribut Y dikatakan mempunyai ketergantungan fungsional terhadap X apabila setiap nilai dalam X berhubungan dengan satu nilai yang sama dalam Y.

  1. A --> Y
  2. X menentukan Y, Y bergantung secara fungsional kepada X
  3. X disebut penentu/determinan
  4. Y disebut dependan/yang bergantung
  5. Sebuah atribut dapat bergantung pada beberapa atribut
  6. {X,Y} --> Z

Contoh ketergantungan yang terjadi :

a. NIM --> Nama
    NIM --> Prodi
    NIM --> Jurusan
    sehingga dapat ditulis :
    NIM --> {Nama, Prodi, Jurusan}
b. Kode Matkul --> Nama Matkul
    Kode Matkul --> SKS
    sehingga dapat ditulis
     Kode Matkul --> { Nama Matkul, SKS}
c. {NIM, Kode Matkul} --> Nilai
d. NIM --> Prodi
    Prodi --> Jurusan
    sehingga dapat ditulis
    NIM --> Prodi --> Jurusan

Jenis-jenis Dependensi :

1. Dependensi Sepenuhnya, Y bergantung sepenuh pada X bila :

Y mempunyai dependensi fungsional terhadap X
Y tidak memiliki dependensi fungsional terhadap bagian dari X

Contoh :

{NIM, Kode Matkul} --> Nilai
Jadi : Satu NIM (mahasiswa) dalam satu Matkul akan berpasangan dengan satu nilai saja

2. Dependensi Parsial, Y bergantung partial pada X bila :

Y adalah atribut non kunci primer dan X adalah kunci primer
Y memiliki dependensi fungsional terhadap bagian dari X tetapi tidak terhadap keseluruhan dari X

Contoh :

NIM --> {Nama, Prodi, Jurusan}
Jadi : Nama, Prodi, Jurusan hanya bergantung pada NIM, bukan NIM dan Kode Matkul

3. Dependensi Total, Y bergantung total pada X bila : (tidak dipakai)

Y memiliki dependensi fungsional terhadap X
X memiliki dependensi fungsional terhadap Y

Contoh :

Jika NIK mahasiswa juga dicatat, maka NIM dan NIK bergantung total karena satu NIK hanya memiliki satu NIM dan satu NIM hanya memiliki satu NIK
NIM <--> NIK

4. Dependensi Transitif, Z bergantung transitif pada X bila :

Z memiliki dependensi fungsional terhadap Y
Y memiliki dependensi fungsional terhadap X
Notasi X --> Y --> Z

Contoh :

NIM --> Prodi --> Jurusan
Jadi : Satu NIM (mahasiswa) memiliki satu prodi, sedangkan satu prodi berada pada satu jurusan.

Cara membuat Diagram Dependesi : 

a. Memilih Kunci Primer : {NIM, Kode Matkul}
b. Letakkan kunci primer menjadi satu kotak
c. Menentukan ketergantungan Parsial
NIM --> {Nama, Prodi, Jurusan}
Kode Matkul --> {Nama Matkul, SKS}
d. Menentukan ketergantungan sepenuhnya
{NIM, Kode Matkul} --> Nilai
e. Menentukan ketergantungan transitif
NIM --> Prodi --> Jurusan

Anomali

Anomali adalah masalah yang timbul dalam relasi ketika terjadi operasi pemuktahiran data dalam relasi.

  1. Masalah yang terjadi misalnya mengubah data yang membuat ketidakkonsistenan data atau bahkan membuat suatu data menjadi hilang.
  2. Jenis Anomali : Insert, Update, dan Delete

A. Anomali Insert (Penyisipan)

Merupakan masalah yang terjadi ketika suatu baris disisipkan ke dalam tabel. Biasanya terjadi karena kunci primer bernilai null.

Contoh :
  • Jika ada mahasiswa baru ditambahkan, namun belum mengambil mata kuliah, maka kunci primer akan NULL.
  • Jika mahasiswa  2115754047 mengambil matakuliah baru, maka data NIM, Nama, Prodi, dan Jurusan akan diinput berulang.

B. Anomali Update (Pengubahan)

Masalah yang timbul ketika data dalam relasi diubah. Akibat yang ditimbulkan bisa jadi mengubah banyak data atau data tidak konsisten.

Contoh :
  • Jika SKS MKP-17502 ternyata adalah 3, maka ada 4 data yang harus dirubah.
  • Apabila ada satu saja data yang lupa dirubah maka SKS menjadi tidak konsisten, karena satu matakuliah memiliki 2 jenis SKS, ada yang 3 dan ada yang 4.

C. Anomali Delete (Penghapusan)

Masalah yang terjadi ketika suatu baris dihapus, yaitu terdapat data lain yang hilang.

Contoh :

  • Jika mahasiswa dengan NIM 2115754043 dihapus, maka matakuliah Matematika Bisnis juga akan ikut hilang.

Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang terstruktur baik. Bagaimana tabel yang terstruk baik tersebut :

  1. Tabel mengandung redudansi sesedikit mungkin.
  2. Tabel bebas anomali dan konsisten.
  3. Normalisasi dilakukan melalui sejumlah langkah.
  4. Setiap langkah berhubungan dengan bentuk normal tertentu.
  5. Bentuk normal adalah suatu keadaan yang dihasilkan oleh penerapan aturan-aturan sederhana yang berhubungan dengan dependensi fungsional terhadap tabel.

NIM Nama Prodi Jurusan Kode Matkul Nama Matkul SKS Nilai
2115754047 Adi D4-BD Administrasi Niaga MKP-17502 Ekonomi Digital dan Inovasi 4 85
2115754043 Sintya D4-BD Administrasi Niaga MKP-17502 Ekonomi Digital dan Inovasi 4 90
2015744120 Alvin D4-MBI Administrasi Niaga MKP-17503 Ekonomi Digital dan Inovasi 4 82
2015744102 Deny D4-MBI Administrasi Niaga MKP-17503 Ekonomi Digital dan Inovasi 4 80
2115754043 Sintya D4-BD Administrasi Niaga MKP-17501 Matematika Bisnis 2 90
2015744120 Alvin D4-MBI Administrasi Niaga MKS-17502 Pancasila 2 95
2015744102 Deny D4-MBI Administrasi Niaga MKS-17502 Pancasila 2 75
2115754047 Adi D4-BD Administrasi Niaga MKP-27506 Manajemen Pemasaran 3 88
2115754043 Sintya D4-BD Administrasi Niaga MKP-27506 Manajemen Pemasaran 3 70

Langkah Normalisasi :
1. UNF (Unormalized Form) : bentuk belum sempurna.
2. 1NF (First Normal Form) : setiap perpotongan baris  dan kolom  dalam relasi hanya berisi satu nilai.
Contoh : 1NF sudah terpenuhi karena setiap cell sudah bernilai tunggal.
3. 2NF (Second Normal Form) : sudah memenuhi 1NF, tidak mengandung ketergantungan partial.
Contoh : 2NF, Hilangkan ketergantungan partial.
    • Pisahkan NIM --> {Nama, Prodi, Jurusan} : tabel mahasiswa
NIM Nama Prodi Jurusan
2115754047 Adi D4-BD Administrasi Niaga
2115754043 Sintya D4-BD Administrasi Niaga
2015744120 Alvin D4-MBI Administrasi Niaga
2015744102 Deny D4-MBI Administrasi Niaga
    • Pisahkan Kode Matkul --> {Nama Matkul, SKS} : tabel matakuliah

Kode Matkul Nama Matkul SKS
MKP-17502 Ekonomi Digital dan Inovasi 4
MKP-17503 Ekonomi Digital dan Inovasi 4
MKP-17501 Matematika Bisnis 2
MKS-17502 Pancasila 2
MKP-27506 Manajemen Pemasaran 3
    • Kunci primer dan atribut sisa yang bergantung sepenuhnya : tabel nilai
NIM Kode Matkul Nilai
2115754047 MKP-17502 85
2115754043 MKP-17502 90
2015744120 MKP-17503 82
2015744102 MKP-17503 80
2115754043 MKP-17501 90
2015744120 MKS-17502 95
2015744102 MKS-17502 75
2115754047 MKP-27506 88
2115754043 MKP-27506 70

4. 3NF (Third Normal Form) : sudah memenuhi 2NF, tidak mengandung ketergantungan transitif.
Contoh : 3NF, Hilangkan ketergantungan transitif.
NIM --> Prodi --> Jurusan Institusi dari tabel mahasiswa

    •  Prodi dan jurusan : tabel prodi

Prodi Jurusan
D4-BD Administrasi Niaga
D4-MBI Administrasi Niaga
    • Atribut sisa (NIM, Nama) dan Prodi : tabel mahasiswa
NIM Nama Prodi
2115754047 Adi D4-BD
2115754043 Sintya D4-BD
2015744120 Alvin D4-MBI
2015744102 Deny D4-MBI

Skema Relasi

Skema relasi merupakan sebuah cara untuk merepresentasikan hubungan antara satu tabel dengan tabel lainnya melalui sebuah kolom kunci. Pada skema relasi sebuah primary key suatu tabel merupakan foreign key pada tabel lainnya.




Post a Comment for "Pengenalan Dependensi, Anomali, dan Normalisasi Database"