Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Komponen Desain Grafis

Pengantar

Komponen dalam desain grafis adalah elemen yang membentuk desain grafis itu sendiri. Dalam membuat sebuah desain grafis, kenali komponen desain grafis yang menjadi basis visual sekaligus memberikan peran komunikasi visual. Elemen atau komponen desain grafis terdiri dari 7 elemen, yakni titik, garis, bentuk, celah, bayangan, warna, dan tekstur.

Tujuan Umum

Diharapkan setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu menjelaskan komponen desain grafis dengan benar.

Tujuan Khusus

Pada bab ini mahasiswa akan mempelajari tentang :
    a. Pengertian Komponen Desain Grafis
    b. Jenis Komponen Desain Grafis

Pengertian Komponen Desain Grafis

Komponen dalam desain grafis adalah elemen yang membentuk desain grafis itu sendiri. Dalam membuat sebuah desain grafis, kenali komponen desain grafis yang menjadi basis visual sekaligus memberikan peran komunikasi visual. Elemen atau komponen desain grafis terdiri dari 7 elemen, yakni titik, garis, bentuk, celah, bayangan, warna, dan tekstur.

Desain grafis adalah sebuah kombinasi antara ilustrasi, gambar, angka, grafik, katakata, dan foto yang digabungkan oleh seorang individu secara khusus untuk menghasilkan sesuatu yang berguna dalam bidang gambar (Sisyanto, 2014). Secara umum, desain grafis adalah seni yang menggunakan tulisan, ruang, dan gambar untuk berkomunikasi (Widya dan Darmawan, 2016). Menurut Widya dan Darmawan (2016), desain grafis memiliki tujuh komponen untuk membentuk sebuah gambar ilustrasi, yaitu : titik/dot/vertex, garis, bentuk, ruang, gradasi atau terang-bayang, warna, dan tekstur.

Jenis Komponen Desain Grafis

a. Titik/Dot/Vertex

Titik adalah komponen dasar desain grafis. Sebuah atau sekelompok titik dapat memberi makna yang berbeda-beda. Titik tunggal bemakna selesai, titik berkelompok bermakna kesatuan. Titik juga dapat mengekspresikan nilai statis dan emosi serta berperan sebagai pemberian aksen dekoratif, emosi, maupun bahasa gambar.


b. Garis

Garis adalah komponen desain grafis yang terdiri dari sekelompok titik berurutan memanjang dan rapat. Fungsi garis dalam desain grafis adalah memberikan garis tepi atau batasan sebuah benda, dapat mengekspresikan gerak dan emosi melalui garis vertikal atau horizontal (tenang), garis diagonal (tidak stabil), garis zigzag (kehancuran) dan garis bergelombang (kelembutan).

c. Bentuk

Bentuk merupakan keliling dari sebuah rancangan atau disebut juga sebagai bidang yang terbentuk karena bersentuhan dengan elemen grafis lain seperti warna ataupun garis. Sebuah bidang dapat dinyatakan sebagai suatu bangunan atau suatu benda, memiliki garis luar atau pembatas, dan dapat dimaksimalkan untuk mencapai kesan tertentu. Bentuk dasar dalam desain grafis terbagi menjadi dua. Yaitu bentuk geometris (segitiga, segi empat, segi lima, lingkaran) dan bentuk organis (garis lengkung yang fleksibel).

d. Ruang

Bentuk merupakan keliling dari sebuah rancangan atau disebut juga sebagai bidang yang terbentuk karena bersentuhan dengan elemen grafis lain seperti warna ataupun garis. Elemen ruang didefinisikan sebagai elemen ruang bernafas bagi pengamat (Sitepu, 2004). Ciri komponen ruang adalah adanya presepsi mengenai kedalaman yang tampak pada indra penglihatan. Ruang juga berfungsi sebagai pemisah dengan komponen desain lainnya. Contoh dari komponen ruang adalah white space (tidak adanya teks atau gambar) pada sebuah buku, artikel atau koran.


e. Gradasi atau Terang-Bayang

Terang-Bayang dihasilkan dari arsiran yang membentuk sebuah ilustrasi. Jika terkena cahaya, ilustrasi dapat terlihat menjadi realistik karena adanya efek gradasi. Fungsinya adalah menambah nuansa shadow atau highlight pada sebuah benda, menghasilkan nuansa realistik atau fotografik, dapat diterapkan pada ilustrasi utama utama ataupun hanya sebagai aksen dekoratif.


f. Warna

Sitepu (2004) menjelaskan bahwa warna merupakan elemen paling penting dalam sebuah visual. Pemilihan elemen warna dapat mempengaruhi penilaian pada kesan secara keseluruhan. Menurut Albert H. Munsell (1898) (dalam Said, 2006), dimensi warna dapat dikategorikan sebagai berikut :

1.       Hue warna

Hue adalah nama dari sebuah warna. Berdasarkan hue warna terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu :

a.       Primary colors

Warna primer adalah warna murni yang tidak tercampur dengan warna yang lain. Warna tersebut adalah merah, kuning, dan biru.

b.       Secondary colors

Secondary colors adalah warna hasil penggabungan atau percampuran dari warna primer. Warna tersebut adalah jingga, hijau, dan ungu. 

Dalam perkembangan warna selanjutnya, secondary colors dan primary colors dikelompokan dan disebut sebagai enam warna pokok.


c.       Intermediate colors

Intermediate colors adalah warna turunan ketiga hasil dari penggabungan yang berada ditengah tengah atau diantara secondary colors dan primary colors.


Jika semua warna pertama, kedua, dan ketiga digabungkan, maka digambarkan menjadi lingkaran warna Webster.

d.       Tertiary colors dan Quarternary colors

Warna selanjutnya adalah warna turunan ke-empat adalah warna yang dihasilkan dari pencampuran warna ketiga. Tertiary colors terdiri dari coklat kemerah-merahan, coklat kebiru-biruan, dan coklat kekuning-kuningan. Sedangkan quarternary colors terdiri dari coklat kejingga-jinggaan, coklat kehijau-hijauan, dan coklat keungu-unguan.

e.       Cold and warm colors

  • Golongan warna panas: merah, jingga kemerah-merahan, jingga kekuning-kuningan, kuning, hijau kekuning-kuningan. 
  • Golongan warna dingin: ungu, ungu kemerah-merahan, ungu kebiru-biruan dan hijau kebiru-biruan. 
  • Golongan warna netral: Hijau (secondary color)

Said (2006) menjelaskan bahwa warna memberikan banyak pengaruh pada seseorang yang melihatnya. Sebagai contoh mata akan lebih cepat lelah bila melihat enam warna pokok dibandingkan melihat warna turunan ketiga dan seterusnya. Contoh lainnya adalah warna panas dapat memberi kesan semangat, gembira, berselera sedangkan warna dingin memberi kesan tenang. 

2.       Value Warna

Dalam sebuah dimensi warna, value menjelaskan tentang gelap terangnya warna dan juga tentang tint, tone, shade dalam sebuah hue. Gelap terang dalam sebuah warna terdapat sembilan tingkatan yaitu: paling terang, terang tinggi, terang, terang rendah, tengah-tengah, gelap rendah, gelap, gelap tinggi, dan paling gelap.

Sedangkan tint, tone, dan shade adalah campuran dari warna dasar dengan warna netral (putih, abu-abu, hitam).

Dalam sebuah kombinasi penataan hue, value mempunyai peran yang penting yaitu sebagai pemberi kesan yang berbeda. Value memiliki 3 kategori, yaitu: value tinggi/terang, hitam dan value gelap, dan close Value.

Pada value gelap, objek berwarna merah terlihat gelap dan ukurannya terkesan lebih besar. Sedangkan pada value gelap, warna objek terlihat lebih muda dan ukurannya terkesan kecil. Warna hitam dapat menyatukan warna warna cerah dan memberi keselarasan dalam suatu komposisi. Pada close value, warna yang digunakan adalah warna yang berdekatan. Contohnya warna hijau kekuning-kuningan, kuning, dan jingga kekuning-kuningan.

3.       Intensitas Warna

Intensitas warna membahas pada cerah atau suramnya suatu hue. Sebuah hue dapat disebut sebagai warna dengan ‘intensitas penuh’ jika warna yang belum tercampur dengan warna komplemen. Contoh warna dengan intensitas penuh adalah warna cerah (warna primer dan warna sekunder). Selanjutnya ada warna dengan intensitas rendah. Warna tersebut adalah warna yang sudah tercampur dengan warna komplemen. Warna dengan intensitas rendah bisa disebut juga dengan warna suram.

Merubah intensitas warna untuk mendapatkan keselarasan dapat dilakukan dengan cara mendekatkan atau mencampur dua warna komplemen.

g. Tekstur

Tekstur adalah karakteristik atau gambaran sifat dari suatu permukaan. Contoh: polos, bersisik, licin, kasar, lembut, halus, berbulu, pudar, kusam, kilap, dan lain sebagainya. Tekstur mengaktifkan dua indera yaitu indera visual yang bisa didapatkan pada permukaan dua dimensi (berukuran kecil) sebagai hiasan dan indera peraba yang didapatkan dari permukaan tiga dimensi (berukuran besar). Fungsi tekstur adalah sebagai berikut :

  1. Memperkaya visual.
  2. Digunakan dalam visualisasi sebuah objek.
  3. Membangkitkan perasan peraba.
  4. Memperjelas kesan adanya ruang.


Tekstur bisa didapatkan dengan teknik cetak. Misalnya bahan matte (kesat) atau UV Gloss (mengkilap, licin, tahan air). Dengan pemilihan tekstur, desainer dapat menyesuaikan karakter desain yang ingin dicapai.

Rangkuman :

  1. Titik adalah komponen dasar desain grafis.
  2. Garis adalah komponen desain grafis yang terdiri dari sekelompok titik berurutan memanjang dan rapat.
  3. Bentuk merupakan keliling dari sebuah rancangan atau disebut juga sebagai bidang yang terbentuk karena bersentuhan dengan elemen grafis lain seperti warna ataupun garis.
  4. Bentuk merupakan keliling dari sebuah rancangan atau disebut juga sebagai bidang yang terbentuk karena bersentuhan dengan elemen grafis lain seperti warna ataupun garis.
  5. Terang-Bayang dihasilkan dari arsiran yang membentuk sebuah ilustrasi. Jika terkena cahaya, ilustrasi dapat terlihat menjadi realistik karena adanya efek gradasi.
  6. Sitepu (2004) menjelaskan bahwa warna merupakan elemen paling penting dalam sebuah visual.
  7. Tekstur adalah karakteristik atau gambaran sifat dari suatu permukaan.

Referensi :

  • Jayan, 2008, Photo Manipulation using Photoshop for Common People, Maxsikom, Palembang
  • Jubilee Enterprise, 2013, 30 Top Features Photoshop, Elex Media Komputindo, Jakarta
  • Jubilee Enterprise, 2018, Otodidak Adobe Ilustrator, Elex Media Komputindo, Jakarta
  • Nugroho, Eko, 2007, Pengenalan Teori Warna, Penerbit Andi, Yogyakarta
  • Suyanto, M., 2004, Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan, Andi, Yogyakarta
  • Wibowo, Ibnu Teguh, 2013, Belajar Desain Grafis, Buku Pintar, Yogyakarta

Post a Comment for "Komponen Desain Grafis"