Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Perancangan Desain Grafis

Pengantar

Sudah tahu desain grafis itu apa terus masih bingung bagaimana proses perancangannya? Biar anda tidak bingung, pada bab ini akan mempelajari langkah-langkah saat membuat projek desain grafis. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui saat proses perancangan grafis, dimulai dari Konsep, Media, Idea, Data, Visualisasi, dan Produksi.

Tujuan Umum

Diharapkan setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu memahami proses perancangan grafis secara umum dengan benar.

Tujuan Khusus

Pada bab ini mahasiswa akan mempelajari tentang :
    a. Pengertian Perancangan Grafis
    b. Perancangan Proses Grafis

Pengertian Perancangan Grafis

Perancangan Desain Grafis adalah serangkaian langkah yang dilakukan seorang desainer saat mengerjakan proyek desain grafis, bahasan ini adalah versi yang lebih fokus pada desain grafis dari proses desain umum. Rincian setiap tahap akan berbeda tergantung pada jenis desain tetapi pendekatannya harus selalu sama. Sangat penting untuk tetap berpegang pada proses selama desain karena jika melewatkan satu tahap, yang tidak sesuai urutan, akan menghasilkan hasil berkualitas lebih rendah, hasil yang tidak disukai klien atau bahkan lebih buruk lagi, tidak ada hasil sama sekali, semua.

Perancangan Proses Grafis

Secara umum konsep proses perancangan grafis dapat dilihat pada diagram diatas. Diagram tersebut bisa diaplikasikan untuk bidang perancangan visual yang lain seperti arsitektur, tekstil/fashion, produk, multimedia, dan lain-lain. Secara lebih detail, dijelaskan sebagai berikut :

1. Konsep

Konsep Adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment/audience yang dituju. Konsep bisa didapatkan dari pihak non-grafis, antara lain : Ekonomi, politik, hukum, budaya dll yang ingin diterjemahkan ke dalam bentuk visual. Oleh karena itu desain grafis menjadi desain komunikasi visual karena dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

Contoh kasus: Sebuah partai ‘X’ politik ingin menampilkan logonya sesuai dengan karakter partai dan anggotanya. Dengan mempelajari kehidupan/karakter partai tersebut, seorang desainer dapat membuat kriteria seperti: Bersemangat, kokoh, keanekaragaman dan berlandaskan agama.

2. Media

Media Untuk mencapai kriteria ke sasaran/segment yang dituju, diperlukan studi kelayakan media yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektronik, luar ruang dan lain-lain.

Contoh kasus: Setelah partai ‘X’ dapat menentukan segment pasar & kriteria yang ingin dicapai, maka langkah selanjutnya adalah menyampaikannya melalui media. Tidak akan semua media akan dipakai karena akan memerlukan biaya yang sangat besar, sehingga tidak efisien. Karena segment partai ‘X’ adalah rakyat dengan ekonomi menengah ke bawah, maka media yang dipakai adalah media elektronik (Televisi dan Radio). Tidak dipilih Media Cetak, karena rakyat kelas bawah tidak suka membaca dan lebih suka menonton dan Konsep Media Idea Data Visualisasi Produksi mendengar, maka diambil media tersebut. Sebelum anda merancang, tentukan terlebih dahulu ukuran area kerja anda, apakah berukuran A4, Folio atau 800x600 pixel dll. Format/ukuran media adalah pondasi pekerjaan anda. Jika anda salah pondasi tentu bangunan yang telah kita buat dengan susah payah akan runtuh! Oleh karena itu pastikan ukuran bidang kerja kita tidak akan berubah. Untuk media kertas ukuran yang dipakai adalah Centimeter, jika media elektronik/komputer ukurannya adalah Pixel. Merancang di komputer untuk media cetak maka perlu diperhatikan ukuran Pixel/cm atau Pixel/Inch, yang biasa disebut DPI.

3. Idea

Idea/Gagasan Untuk mencari idea yang kreatif diperlukan studi banding, literatur, wawasan yang luas, diskusi, wawancara dll agar desain bisa efektif diterima audience dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapat ide, diperlukan suatu ke’gila’an, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan/membuat suatu hal yang konflik/paradoks.

Contoh: pada slogan sebuah iklan rokok: “Bikin hidup lebih hidup”. Sedangkan kita tahu bahwa rokok lebih mendekatkan pemakainya pada kematian.

4. Persiapan Data

Persiapan data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data Informatif atau data Estetis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estetis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain dengan menggunakan komputer, data harus dalam format digital/file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti Scanner, Camera digital akan sangat membantu.

Tugas desainer adalah menggabungkan data informatif dan data estetis menjadi suatu kesatuan yang utuh. Tujuan desain grafis adalah untuk mengkomunikasikan karya secara visual, oleh karena itu jangan sampai estetika mengorbankan pesan/informasi.

5. Visualisasi

Visualisasi dengan mempelajari: Komponen Desain (garis, bentuk ,warna, teks dli) dan Prinsip Desain (keseimbangan , kesatuan dll) anda akan mengetahui lebih jauh tentang faktor yang membuat desain menjadi menarik secara visual, antara lain :

  1. Pemilihan Warna
    Setelah data kita sortir dengan skala prioritas, kini anda dapat menentukan warna yang cocok untuk karya anda. Pemilihan warna dapat ditentukan dan konsep analisa dan strategi yang telah ditentukan sebelumnya. Jika konsep warna sudah anda dapatkan dan proses analisa dan strategi, tentu pekerjaan anda akan lebih mudah dan terarah. Tetapi bagaimana jika anda sama sekali tidak mempunyai kriteria atau batasan tentang warna? Berikut adalah beberapa tips :
    Segment usia berapa karya anda akan ditampilkan? Bila usia ABG, pemakaian warna cerah akan cocok. Jika usia lanjut anda bisa hanya menggunakan warna hitam putih saja atau Grayscale.
    Terlebih dahulu tentukan warna background, apakah berwarna gelap, terang atau sedang, setelah itu anda dapat tentukan warna yang cocok dengan warna background.
    Ambil warna dan warna data yang paling dominan. Jika data gambar yang lebih banyak warna alam (hijau dan coklat), anda dapat mengambil dan unsur warna tersebut.
  2. Layout
    Layout adalah usäha untuk menyusun, menata unsur-unsur grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif.
    Jika data/unsur grafis dan warna yang akan dipakai telah dipastikan sebelumnya, maka selanjutnya kita dapat melakukan proses tata letak/layout.
    Namun pekerjaan layout ini memerlukan kaidah-kaidah yang perlu diketahui seperti: Proporsi, Keseimbangan, Irama, Kesatuan, Fokus dan Kontras. Kadang-kadang kita sulit untuk memenuhi semua kaidah tersebut ke dalam desain. Lebih mudah jika kita fokus pada salah satu kaidah tersebut dan kompromi dengan kaidah lainnya.
    Untuk urusan layout, anda dapat menggunakan bantuan software Coreldraw, Illustrator atau Freehand.
  3. Finishing
    Informasi dan data estetis telah tersusun rapi, namun tetap masih kurang ‘wah’ atau kurang megah. Sama seperti bangunan, meskipun denahnya yang sesuai rencana, bentuknya unik tapi jika tidak ada keramik, batu alam, tanaman, teralis atau pagar, maka bangunan tersebut terasa belum selesai/belum difinishing. Begitu pula halnya dengan desain grafis, agar tampilan lebih megah dan mewah, perlu penambahan Detail berupa textur, efek, cahaya dan bentukbentuk yang harmonis. Dalam hal efek, software yang baik digunakan adalah adobe Photoshop dan Adobe After Effects bahkan 3DStudioMax.

6. Produksi

Produksi Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya lebih dahulu di proofing (print preview sebelum cetak mesin). Jika warna dan komponen grafis lain tidak ada kesalahan, maka desain anda siap diperbanyak dengan adanya tahapan tersebut apakah sudah mulai ada gambaran dan sudah ada idea baru untuk membuat tampilan desain grafis yang di inginkan, jika segera buat dan lakukan sesuai dengan proses yang sudah kamu pelajari baru saja.

Rangkuman :

  1. Perancangan Desain Grafis adalah serangkaian langkah yang dilakukan seorang desainer saat mengerjakan proyek desain grafis, bahasan ini adalah versi yang lebih fokus pada desain grafis dari proses desain umum.
  2. Konsep adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment/audience yang dituju.
  3. Media untuk mencapai kriteria ke sasaran/segment yang dituju, diperlukan studi kelayakan media yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya.
  4. Idea/Gagasan untuk mencari idea yang kreatif diperlukan studi banding, literatur, wawasan yang luas, diskusi, wawancara dll agar desain bisa efektif diterima audience dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.
  5. Persiapan data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi.
  6. Visualisasi dengan mempelajari: Komponen Desain (garis, bentuk ,warna, teks dll) dan Prinsip Desain (keseimbangan , kesatuan dll) anda akan mengetahui lebih jauh tentang faktor yang membuat desain menjadi menarik secara visual.
  7. Produksi setelah desain selesai, maka desain sebaiknya lebih dahulu di proofing (print preview sebelum cetak mesin).

Referensi :

  • Jayan, 2008, Photo Manipulation using Photoshop for Common People, Maxsikom, Palembang
  • Jubilee Enterprise, 2013, 30 Top Features Photoshop, Elex Media Komputindo, Jakarta
  • Jubilee Enterprise, 2018, Otodidak Adobe Ilustrator, Elex Media Komputindo, Jakarta
  • Nugroho, Eko, 2007, Pengenalan Teori Warna, Penerbit Andi, Yogyakarta
  • Suyanto, M., 2004, Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan, Andi, Yogyakarta
  • Wibowo, Ibnu Teguh, 2013, Belajar Desain Grafis, Buku Pintar, Yogyakarta


Post a Comment for "Proses Perancangan Desain Grafis"