Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

User Research


User research adalah proses yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pengguna dan kebutuhan mereka. Ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti wawancara, kelompok fokus, studi kasus, dan survei. Tujuan dari user research adalah untuk memahami bagaimana pengguna menggunakan produk atau layanan, apa yang mereka sukai dan tidak sukai, dan apa yang dapat ditingkatkan. Hasil dari user research dapat digunakan untuk membangun produk atau layanan yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Adapun karakteristik dari User Research, yakni :

  1. User Research digunakan untuk memperoleh data dan sebagai dasar untuk mengolah data.
  2. User Research memiliki titik fokus pembelajaran pada bagian-bagian batasan project dari stakeholder.
  3. User Research memiliki metode dalam pengumpulan data, umumnya menggunakan metode wawancara atau usability test.
  4. User Research digunakan sebagai acuan awal untuk memproses rujukan revisi dan pengembangan produk.

Fungsi User Research

User research dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti wawancara, observasi, uji coba atau prototype, dan survei. Metode yang dipilih akan tergantung pada tujuan dan sasaran penelitian.
User research dapat membantu perusahaan atau organisasi dalam mengembangkan produk yang lebih efektif dan efisien, serta memahami kebutuhan pengguna secara lebih mendalam. Ini juga dapat membantu perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan kepuasan pengguna dan meningkatkan tingkat loyalitas pengguna terhadap produk atau layanan tersebut.
Berikut adalah beberapa fungsi dari dilakukannya user research :
  1. Memahami kebutuhan pengguna, user research membantu perusahaan atau organisasi untuk memahami kebutuhan, harapan, dan pengalaman pengguna secara lebih mendalam, sehingga dapat mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  2. Mengidentifikasi masalah dan solusi, user research dapat membantu perusahaan atau organisasi untuk mengidentifikasi masalah yang dialami pengguna saat menggunakan produk atau layanan, serta mencari solusi untuk masalah tersebut.
  3. Meningkatkan kepuasan pengguna, dengan memahami kebutuhan pengguna secara lebih baik, perusahaan atau organisasi dapat mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna, sehingga dapat meningkatkan tingkat kepuasan pengguna.
  4. Meningkatkan tingkat loyalitas pengguna, user research juga dapat membantu perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan tingkat loyalitas pengguna terhadap produk atau layanan yang ditawarkan, karena produk atau layanan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi produk atau layanan, dengan mengidentifikasi masalah yang dialami pengguna dan mencari solusi untuk masalah tersebut, perusahaan atau organisasi dapat mengembangkan produk atau layanan yang lebih efektif dan efisien.
  6. Meningkatkan kualitas produk atau layanan, user research dapat membantu perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna.

Metode User Research

Tidak ada metode yang paling tepat untuk melakukan user research, karena tergantung pada tujuan dan sasaran penelitian, serta kemampuan dan kebutuhan perusahaan atau organisasi yang melakukan penelitian.
Untuk menentukan metode yang paling tepat, perusahaan atau organisasi terlebih dahulu harus menentukan tujuan penelitian, sasaran penelitian, dan informasi yang ingin dikumpulkan. Kemudian, perusahaan atau organisasi dapat memilih metode yang paling sesuai dengan tujuan dan sasaran penelitian tersebut. Sebagai contoh, jika perusahaan atau organisasi ingin mengetahui pengalaman pengguna saat menggunakan produk atau layanan, maka metode wawancara atau observasi dapat menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika perusahaan atau organisasi ingin mengetahui opini pengguna tentang produk atau layanan yang ditawarkan, maka metode survei dapat menjadi pilihan yang tepat.
Dalam beberapa kasus, perusahaan atau organisasi dapat menggunakan beberapa metode secara bersama-sama untuk memperoleh data yang lebih komprehensif. Namun, penting untuk memastikan bahwa metode yang dipilih sesuai dengan tujuan dan sasaran penelitian, serta tidak merugikan atau mengganggu kegiatan pengguna.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan user research, diantaranya : 
  1. Wawancara: Metode ini merupakan cara yang paling umum digunakan untuk mengumpulkan data dari pengguna. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur tergantung pada tujuan dan sasaran penelitian.
  2. Observasi: Observasi merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati tindakan pengguna saat menggunakan produk atau layanan. Observasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
  3. Uji coba atau prototype: Uji coba atau prototype merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengguna menggunakan produk atau layanan yang belum selesai. Prototipe dapat dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti kertas atau plastik, atau dapat dibuat dengan menggunakan perangkat lunak komputer.
  4. Survei: Survei merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dari pengguna dengan cara mengirimkan pertanyaan-pertanyaan tertulis atau online. Survei dapat dilakukan secara online atau offline, tergantung pada tujuan dan sasaran penelitian.
Metode yang dipilih akan tergantung pada tujuan dan sasaran penelitian, serta kemampuan dan kebutuhan perusahaan atau organisasi yang melakukan penelitian. Biasanya, user research dilakukan dengan menggunakan beberapa metode secara bersama-sama untuk memperoleh data yang lebih komprehensif.

Usability Testing

Usability testing sebagai persyaratan dari sebuah perangkat lunak agar dapat diterima dengan baik oleh pengguna, karena berkaitan dengan interaksi antara sistem dengan manusia, apabila pengguna akhir puas maka perangkat lunak dapat secara efektif digunakan oleh pengguna (Retnoningsih & Fauziah 2019).
Usability testing adalah metode yang digunakan untuk mengukur kemudahan penggunaan suatu produk atau layanan oleh pengguna. Tujuan dari usability testing adalah untuk mengetahui bagaimana pengguna menggunakan produk atau layanan tersebut, apakah produk atau layanan tersebut mudah digunakan, dan apakah produk atau layanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
Usability testing dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti wawancara, observasi, uji coba atau prototype, dan survei. Metode yang dipilih akan tergantung pada tujuan dan sasaran penelitian.
Usability testing dapat dilakukan pada produk atau layanan yang sudah jadi atau yang masih dalam tahap pengembangan. Hasil dari usability testing dapat digunakan untuk mengembangkan produk atau layanan yang lebih mudah digunakan dan lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna. Usability testing juga dapat membantu perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan kepuasan pengguna dan meningkatkan tingkat loyalitas pengguna terhadap produk atau layanan tersebut. Adapun aspek yang diujikan pada usability testing terdiri dari tiga aspek, yaitu :

  1. Aspek Efisiensi, diukur berdasarkan daya guna suatu produk. Dimana dapat memberikan informasi mengenai pelayanan cepat, hemat, tepat, dan berguna.
  2. Aspek Efektifitas, diukur berdasarkan ketepatan waktu dan kesesuaian dengan target rencana yang telah ditentukan. Dimana dapat memberikan informasi mengenai statistik perbandingan daya saing, daya serap, capaian output, dan tingkat kesesuaian rencana.
  3. Aspek Kepuasan, diukur berdasarkan komentar, masukan, dan kritikan yang diberikan setelah / saat menggunakan produk. Dimana dapat memberikan informasi mengenai tingkat keberhasilan, tingkat kegagalan, dan sumber untuk memperbaharui produk.
Dalam implementasinya terdapat enam tahapan dalam usability testing, yakni :
  1. Tentukan Sasaran, dengan menentukan sasaran yang ingin dicapai, dapat mengetahui apakah produk perlu melakukan re-design atau create design.
  2. Siapkan Prototype, dengan menyiapkan prototype paper / digital, maka produk dapat diujikan secara konseptual terlebih dahulu.
  3. Tentukan Partisipan, dengan menentukan partisipan, kita dapat melakukan ujicoba berdasarkan kesesuaian target yang telah direncanakan.
  4. Buat Rancangan Task, dengan mebuat rancangan taks kinerja, partisipan dapat lebih mendalami maksud dan kegunaan dari produk yang telah dirancang.
  5. Amati Proses Pengujian, umumnya tahapan ini melibatkan moderator, untuk meninjau dan mencatat segala proses yang terjadi pada saat pengujian.
  6. Buat Rangkuman Hasil, dengan mebuat rangkuman hasil, pengujian yang telah berlangsung dapat dicatat dan didokumentasikan berupa hardcopy maupun softcopy.



Post a Comment for "User Research"